Sujud
sahwi adalah cara sujud dua kali jika kita ingat akan kekeliruan yang telah kita
lakukan dalam shalat. Cara sujud sahwi yang boleh dilakukan adalah jika :
1.
Lupa/kekurangan raka’at;
2.
Lupa/tidak duduk tahiyyat awal;
3.
Lupa/ragu kelebihan raka’at shalat;
4.
Lupa/ragu jumlah raka’at shalat.
Caranya Kita
berpegang pada yang yakin seperti diterangkan dalam hadits di bawah ini :
Dari
Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah saw. : ‘Apabila
seseorang dari kamu syak (ragu) dalam shalatnya, yaitu tidak tahu berapa ia
sudah mengerjakan shalat tiga atau empat (raka’at), hendaklah ia buang syak itu
dan hendaklah ia didrikan atas apa yang ia yakin, kemudian ia sujud dua sujud
(sahwi) sebelum salam’.” (HR. Muslim I : 229 dan Bukhari II : 67)
Cara
melakukannya adalah, jika kita ragu jumlah raka’at apakah sudah tiga atau
empat, yakinkan bahwa raka’at itu yang ketiga, kemudian kita tambah satu raka’at
dan diakhiri sujud sahwi setelah membaca bacaa tahiyya akhir. Demikian pula
jika kita lupa tidak tahiyya awal sebagaimana dijelaskan dalam hadits :
Dari
‘Abdillah bin Buhainah, bahwasanya Nabi saw. Pernah shalat Zhuhur beserta
mereka (sahabat), lalu beliau berdiri sesudah dua raka’at pertama, yakni beliau
tidak duduk (tahiyyat awal), maka orang-orangpun berdiri bersamanya sehingga
apabila selesai shalat dan orang-orang tunggu beberapa lama, beliau takbir
sambil duduk dan beliau sujud dua kali sebelum salam, kemudian salam. (HR.
As-Sab’ah, Bukhari II : 65, Muslim I : 229, Subulus Salam I : 202)
Demikian
pula jika kurang raka’at, setelah selesai baru ingat (diingatkan), caranya
dengan menambah lagi kekurangan itu, kemudian diakhiri dengan sujud sahwi
(sujud dua kali) sebelum memberi salam, sebagaimana hadits Rasulullah saw. :
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : “Nabi saw. Pernah shalat salah satu dari shalat
petang dua raka’at, kemudian beliau salam, kemudian beliau pergi ke salah satu
kayu di sebelah depan masjid, lalu meletakkan tangannya diatas itu, sedang di antara
orang banyak ada Abu Bakar dan ‘Umar, tetapi mereka segan hendak berkata-kata
dengannya, padahal manusia keluar dengan cepat sambil berkata : ‘Diqashar
shalat’. Di antara kaum itu ada yang Nabi saw. Namakan Dzulyadain, lalu ia
bertanya : ‘Ya Rasulullah, apakah Tuan lupa ataukah diqashar shalat itu?’
Beliau bersabda : ‘Aku tidak lupa dan (shalat) tidak diqashar’. Ia berkata : ‘Bahkan
Tuan telah lupa’, lalu (Rasulullah) shalat dua raka’at, kemudian beliau salam,
kemudian takbir, kemudian sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang,
kemudian beliau mengangkat kepalanya, lalu takbir, kemudian beliau menundukkan
kepalanya, lalu takbir, lalu sujud sepertia biasa atau lebih panjang, kemudian
beliau mengangkat kepalanya dan takbir.” (HR. Bukhari I : 175, Muslim I : 231)
Berdasarkan
keterangan di atas,sujud sahwi bisa dilaksanakan dengan cara :
1. Sebelum salam dalam tahiyyat akhir, sujud dua
kali, kemudian salam;
2. Sesudah salam, kemudian sujud dua kali;
3. Cara dan bacaannya sama dengan sujud biasa.
Sumber :Habib Hasan bin Ahmad Al-Mahdaly (Radio Dakta
107.0 FM)
Terima kasih atas ilmu yg anda bagikan
BalasHapusMau tanya?
BalasHapusjadi seumpama kita mengerjakan sholat sunah sebelum subuh. ada 4 rakaat ya? rawatib & qabla subuh.
@Fajar Darmawan.
BalasHapusShalat sunnah rawatib maksudnya adalah ibadah shalat sunnah Muqayyad, artinya pelaksanaan waktu shalatnya dibatasi dan di kerjakan sebelum atau setelah ibadah shalat wajib.
Shalat sunnah qabla subuh atau disebut juga shalat fajar, termasuk dalam shalat sunnah rawatib. Jadi shalat sunnah qabla subuh hanya ada 2 rakaat. Baca selengkapnya mengenai SHALAT SUNNAH RAWATIB dalam posting blog ini.