Shalat
sunnah Dhuha boleh dikerjakan dua raka’at, empat raka’at, enam raka’at dan
paling banyak duabelas raka’at. Adapun waktunya kira-kira antara pukul 08
sampai pukul 11 pagi hari.
Cara
shalat sunnah dhuha adalah sebagai berikut :
1. Shalat dengan cara dua raka’at sebagaimana
hadits :
Telah berkata Abi Hurairah : “Kekasih saya (Nabi saw.) telah berwasiat
tiga perkara kepada saya, yaitu shaum tiga hari tiap-tiap bulan (tanggal 13,
14, 15), shalat dhuha dua raka’at dan shalat witir sebelum tidur.” (Hadits
Riwayat Bukhari dan Muslim)
2. Shalat dengan cara empat raka’at atau lebih,
sebagaimana hadits :
Ada yang bertanya kepada’ Aisyah : “Adakah Rasulullah saw. shalat Dhuha?”
Jawabnya : “Ada, yaitu empat raka’at, terkadang beliau tambah seberapa yang
dikehndaki Allah.” (Hadits Riwayat Muslim)
3. Shalat dengan cara delapan raka’at, sebagaimana
hadits :
Telah berkata Ummu Hani’ : “Rasulullah saw. pergi mandi dan dilindungi
oleh Fathimah, kemudian beliau ambil kainnya, lalu berselimut dengannya,
kemudian beliau shalat delapan raka’at, yaitu shalat sunnah dhuha.” (Hadits
Riwayat Bukhari dan Muslim)
Perlu
diketahui bahwa Rasulullah saw. tidak mendawamkan (terus menerus) melaksanakan
shalat sunnah Dhuha. Menurut riwayat Siti ‘Aisyah r.a., bahwa Rasulullah saw.
hanya mengerjakan shalat Dhuha apabila beliau pulang dari bepergian sebagaimana
riwayat :
Dari
‘Aisyah, bahwasanya ia pernah ditanya : “Apakah
Rasulullah saw. shalat Dhuha?” Ia menjawab : “Tidak, kecuali apabila datang
dari bepergian.” (Hadits Riwayat Muslim)
Pada
keterangan lain, ‘Aisyah juga menerangkan :
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah
saw. shalat sunnah Dhuha (dengan tetap), tetapi saya mengerjakannya.” (Hadits Riwayat Muslim)
Sumber
: Habib Hassan bin Ahmad Al-Mahdaly (Radio Dakta 107.0 RM)
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusterdapat banyak manfaat dan kebaikan bila kita mengerjakan shalat dhuha.
Hatur Nuhun kang :)